Bekerja  

Posted by dedek in , ,

Menjelang tutup tahun 2008, seorang shohib yang juga mantan teman SMU mengirim sebuah sms, “Adi kalo kerja di PT bagian sortir uang palsu, kerja gk ikut bank, tp uang td untuk isi ATM2 bank boleh kgk ?”
Bukan kali yang pertama shahabat saya ini mengajukan pertanyaan terkait masalah pekerjaan yang akan ia masuki. Saat akan bekerja di sebuah penerbit buku atau saat akan masuk menjadi security kantor sebuah bank terbesar di negeri ini, atau saat akan bekerja di perusahaan farmasi yang menjual obat KB, ia pun sempat menanyakan keabsahan tempatnya bekerja secara syariat Islam.
Bekerja sendiri dalam Islam merupakan salah satu ibadah yang sangat mulia. Dan orang yang hanya bermalas-malas sangat dikecam oleh Allah SWT. Namun, hendaknya dibedakan antara bekerja dan memiliki harta. Yang satu tidak bisa dijadikan ukuran yang lain. Yang berharta belum tentu kerjanya benar, yang bekerja benar belum tentu berharta (banyak). Orang korupsi, jual narkoba, rentenir, bandar judi, bisa saja memiliki banyak harta, tetapi bekerjanya tidak ada nilainya. Sebab, bekerja adalah ibadah, jadi tidak dapat seenaknya saja. Memiliki banyak harta juga bukan menjadi sebab gugurnya bekerja, sebab tujuan utama bekerja adalah ibadah, jadi, jika kita tidak bekerja berarti meninggalkan salah satu ibadah.
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At Taubah : 105)
Silahkan baca kedudukan bekerja dalam Islam, baca juga etika bekerja
Lihat foto yang lain